Ketika bapak dan mamaku mendaftarkan aku ke TK, sebenarnya sudah diperingatkan, bahwa aku masih terlalu kecil. Berdasarkan cerita, saat itu batas umur adalah bulan Juni di tahun kelahiranku. Sedangkan aku Oktober. Tidak jauh memang, namun suster selalu saja menolak. Bapakku memohon dengan alasan tidak ada yang menjaga di rumah. Maka, karena koneksi bapakku, akupun berhasil masuk TK.Akibatnya selama bertahun-tahun aku selalu masuk kategori yang termuda di angkatanku. Sejak TK hingga kelas empat SD aku menjadi yang termuda. Di sekolah baru, kelas empat SD, ada satu orang yang lebih muda dariku, aku yang kedua termuda. Di SMP aku menjadi yang termuda keempat di kelas. Di SMA nyaris yang termuda selalu. Hingga ketika menduduki bangku kuliah aku menjadi yang termuda kedua di angkatanku. Padahal yang nama kuliah itu lintas umur, jadilah aku merasa beruntung berteman dengan mereka yang jauh lebih tua di atasku (beberapa seumuran abangku). Dan berteman dengan mereka, mengasyikkan.
Di rumah aku adalah anak terakhir, anak terkecil dari pihak ibuku yang kebanyakan menduduki kota ini. Dengan alasan selalu dikritik karena manja, setamat SMA aku memutuskan kuliah di luar pulau. Biarlah, aku menempa mental anak ingusan ini.
Apa yang terjadi kemudian tidak selalu bisa diramalkan. Apakah benar aku menjadi dewasa setelah di tanah orang, yang jelas rekening bankku selalu ada isi. Parah..parah…
Dalam soal cinta, akupun nyaris, selalu jatuh cinta pada perempuan yang lebih tua. Mungkin karena lingkunganku berisi orang yang lebih tua. Dan aku sangat tidak bergaul dengan angkatan di bawahku. Jadilah, aku selalu nyaris, menjadi adik.
Saat SMP naksir sama yang lebih tua.
Saat SMA naksir sama yang lebih tua juga.
Kuliah, malah pacaran dengan yang lebih tua.
Lalu, beberapa kali jatuh cinta sama perempuan yang lebih tua juga…
Selanjutnya, aku tak tahu… tapi fenomena selalu menjadi adik ini mungkin karena pola pikirku saja.
Bagaimanapun juga, umur bukan jaminan, apakah manusia itu mampu menyelesaikan dan berhadapan dengan masalah. Bagiku, lebih baik mengenal manusia daripada melihat umurnya!